Medan (ANTARA) – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan telah diakui sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKN) terbaik di Indonesia menurut AD Scientific Index. UINSU Medan menempati peringkat ketiga, di bawah UIN Sunan Gunung Djati Bandung di peringkat pertama dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di peringkat kedua.
Rektor UINSU Medan, Prof. Nurhayati, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut dalam sebuah konferensi pers pada Selasa malam. Ia mengapresiasi seluruh civitas akademika UINSU atas kontribusi akademiknya, terutama dalam bidang penelitian, dan berharap pencapaian ini akan semakin meningkat ke depannya.
“Orientasi penelitian UINSU terhadap luaran penelitian dalam bentuk publikasi artikel di jurnal bereputasi internasional dan nasional telah membuahkan hasil nyata, seperti prestasi yang diperoleh UINSU yang bertengger di posisi 3 besar versi AD Scientific Index,” ujarnya.
Prof. Nurhayati juga menekankan bahwa penelitian yang dilakukan para dosen UINSU tidak hanya berhenti pada publikasi, tetapi harus memperhatikan kemanfaatan penelitian bagi masyarakat. “Kita berharap para dosen untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di masa mendatang, dan yang tidak kalah penting, penelitian yang dilakukan harus juga memperhatikan kemanfaatan bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Azhari Akmal Tarigan, menjelaskan bahwa etos penelitian dosen UINSU dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dalam penelitian kompetitif maupun penelitian mandiri. “Pemberian insentif dan penghargaan UINSU kepada penelitian yang menjadi komitmen rektor, tentunya juga turut mendongkrak produktivitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen UINSU,” katanya.
AD Scientific Index adalah lembaga pemeringkatan tingkat global bergengsi yang menerbitkan peringkat berdasarkan performa ilmiah dan produktivitas dari para peneliti di seluruh dunia. Lembaga ini memberikan penilaian berbasis kinerja akademik yang komprehensif, dengan memperhitungkan produktivitas penelitian dan dampak ilmiah yang diukur melalui Total H Index, sebuah metrik yang mengukur jumlah karya ilmiah terindeks dan seberapa sering karya tersebut disitasi oleh peneliti lain di tingkat global.